Jumat, 25 November 2016

CARA MENDAPATKAN BANYAK LIKE DI FACEBOOK

CARA MENDAPATKAN BANYAK LIKE DI FACEBOOK


 Cara Auto Like Status Facebook : Syarat
  • Syarat pertama, kamu harus mempunyai akun Facebook, yaiyalah. 
  • Kemudian pada data akun Facebook, kamu harus memiliki umur minimal 18 tahun .Caranya dengan mengubah tahun lahir di Profile Facebook. Kalau saya mengunakan tahun 1994. Cara mengubah umur di Facebook yaitu pergi kehalaman Profile > Tentang > Informasi Dasar & Kontak > Ubah tahun  lahir. 
    atur umur di facebook
  • Selanjutnya, masuk ke halaman berikut: Pengaturan Pengikut dan pada menu Yang Dapat Mengikuti Saya pilih "Semua Orang".
    setting pengikut di facebook
  • Buatlah status Facebook dan pastikan privasi telah diubah menjadi publik.
    setting privasi status facebook

Cara Auto Like Status Facebook : Langkah-langkah

  1. Masuk ke website : https://hublaa.me/
  2. Klik tombol "Click Here To Generate New Token".
    generate new token
  3. Akan muncul halaman yang berisi tentang permintaan izin untuk sebuah aplikasi Facebook, langsung saja klik "Oke".
    izinkan aplikasi facebook
  4. Kembali ke halaman awal website hublaa, kemudian klik tombol "Click Here To Get Acces Token". 
    ambil token facebook
  5. Kamu akan diarahkan ke halaman yang berisi kode-kode, jangan perhatikan ini.Tapi perhatikan pada bagian Addres Bar browser kamu, silahkan copy/salin seluruh url yang ada disana.
    copy token facebook
  6. Kembali lagi ke halaman awal, masukkan/paste url yang sudah kamu copy tadi kedalam box yang bertuliskan "Submit your Token Here". Selanjutnya, klik tombol "Login".
    login auto like facebook
  7. Masukkan kode captcha lalu klik "oke".
    masukkan kode security
  8. Berikutnya, klik menu "Auto Liker" pada halaman tersebut.
    pilih auto liker
  9. Kamu akan melihat kumpulan status Facebook yang telah kamu buat. Silahkan pilih status mana yang ingin kamu beri auto like kemudian langsung saja klik tombol "Submit".
    pilih status facebook yang ingin auto like
Silahkan tunggu beberapa saat dan selesai. Silahkan lihat status Facebook kamu, pasti sudah banyak like. Biasanya 1x submit bisa hingga 350 orang lebih. Kamu bisa mengulanginya beberapa kali submit, asalkan kamu sabar karena  harus menunggu waktu jeda yang bedurasi 15 menit. Ingat juga jangan terlalu berlebihan, sesungguhnya yang berlebihan itu tidak baik.

Didalam website tersebut disebutkan bahwa Auto Like ini bisa berkerja hingga 15.000 like dalam 1 status. Namun, untuk mendapatkan like sebanyak itu tentu kamu harus mengulangi cara auto like diatas berulang kali beserta durasi jeda 15 menit.

Selasa, 22 November 2016

nambah pengetahuan geografi, fisiografi dan stratigrafi Nusa Tenggara


MAKALAH
FISIOGRAFI DAN STRATIGRAFI NUSA TENGGARA
Oleh : Geronsiyono Widodon






20151008110736.jpg


UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
2016



BAB I
PEMBAHASAN

A. Stratigrafi dan Fisiografi Pulau Nusa Tenggara Stratigrafi Pulau Nusa Tenggara
            Pulau Nusa Tenggara atau dalam bahasa yang lebih lama dikenal sebagai kepulauan sunda kecil, merupakan sebuah gugusan pulau yang secara relative berada pada sebelah timur pulau jawa dan bali. Nusa Tenggara memanjang hingga di sebelah barat pulau timor, yang mana sudah menjadi Negara tersendiri. Nusa Tenggara pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yaitu Nusa Tenggara bagian barat (NTB) dan Nusa Tenggara bagian timur (NTT). Dua bagian tersebut terintegrasi dengan Bali sehingga disebut dengan Kepulauan Sunda Kecil. Secara tarikh geologi dasar, kepulauan Sunda Kecil memiliki proses pembentukan kepulauan yang hampir sama dengan kepulauan-kepulauan lainnya yang ada di Indonesia. Namun kepulauan Sunda Kecil tersebut memiliki kekhasan dikarenakan struktur kepulauannya yang terdiri atas pulau-pulau kecil diantara Bali hingga Timor. Pada dasarnya kepulauan Sunda Kecil merupakan kepulauan hasil bentukan pergerakan lempeng Indo-Australia, yang bergerak kearah utara sehingga mendesak lempeng Eurasia atau lempeng Asia Tenggara. Akibat benturan tersebut, lantai dasar benua yang semula berada bawah rata-rata permukaan daratan, menjadi terangkat dan membentuk gugusan kepulauan Sunda Kecil khususnya Nusa Tenggara. Sedangkan pulau-pulaunya memiliki karakteristik yang massif pada bentukan lahan vulkanik, bahkan cenderung masih aktif. Menurut Verstappen, Hal ini dikarenakan kepulauan Sunda Kecil dilewati oleh jalur pegunungan Busur Sunda (Mediteran) (Verstappen, 2013:Geomorphological Map). Nusa Tenggara merupakan kepulauan yang berada diantara bagaian timur Jawa dan kepulauan Banda. Secara fisik, Nusa Tenggara terdiri atas pulau-pulau kecil, basin, lembah, serta sungai. Berdasarkan batas relatifnya, Nusa Tenggara dapat dijabarkan sebagai berikut: Utara : Laut Flores Selatan : Samudra Hindia Barat : Jawa dan Bali litosfer antara lempeng Indo-Australia yang berada dibawah busur banda. Pada early pleistosen adanya tabrakan antara timor dengan Alor dan Wetar, yang terlihat setelah laut rusak karena adanya zona subduksi pada seberang Timor. Ukuran dari deretan kepulauan volkanik perlahan-lahan akan semakin kecil dari timur pulau Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa , Flores, Wetar sampai ke Banda. Penurunan ini sangat terlihat nyata pada bagian timur Wetar, kemungkinan ini karena pantulan jumlah subduksi dari kerak samudra, yang mana secara tidak langsung gerakannya berupa dip-slip di bagian barat Wetar dan gerakan strike-slip dibagian timurnya. Kemungkinan busur vulkanik dibagian timur wetar lebih muda dan kemungkinan busur volkanik yang asli di bagian timur Wetar telah disingkirkan oleh pinggiran batas benua Australia.
Nusa Tenggara Barat
Strtaigrafi Nusa Tenggara Barat pada dasarnya secara umum merupakan batuan tersier (batuan tertua), dan batuan kuarter (batuan termuda), serta didominasi batuan vulkanik dan alluvium. Batuan tersiernya merupakan perselingan antara sandstone kuarsa, breksi, lava, tuff, batu gamping, dan dasit. Pada pulau Sumbawa, terdiri atas lava, breksi, tuff, andesit, sandstone, tuffaan, claystone, dasit, tonalit, batu gamping berlapis, dasitan, batu gamping tuffaan, serta lempung tufaan. Batuan termudanya, pulau Lombok merupakan perselingan dari breksi gampingan, lava, breksi, lava tuff, tuff, batu apung, serta breksi lahar. Sedang di pulau Sumbawa, terdiri atas terumbu, koral terangkat, konglomerat, tanah merah hasil vulkanik, gunungapi tua, gunungapi Sangeangapi, gunungapi Tambora, gunungapi muda dan batugamping koral. Pada kedua pulau tersebut, terdapat endapan pantai dan alluvium cukup luas. Tatanan geologi Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah yang berada pada kawasan pertemuan dua lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Australia yang bertumbukan, menghasilkan tiga vulkan aktif bertipe A, yaitu gunung Rinjani, gunung Tambora, dan gunung Sangeangapi. Pada pulau Flores justru memiliki struktur geologi yang sama dengan pulau Jawa. Namun terdapat perbedaan pada struktur genatiklinal yang sebagian besar mengalami proses tektonik sekunder dermal, yaitu proses peluncuran menuju dasar laut, khususnya bagian utara. Pulau Bali dan Pulau Jawa, berdasar pada sejarah hindu, maka menunjukkan bahwa keduanya terpisah pada tahun 208 masehi. Sedangkan perluasan dengan konfigurasi mengarah ke timur melalui proses vulkanis membentuk pulau-pulau kecil, seperti Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, yang mana pada setiap pulau tersebut terdapat zona vulkan kuarter. Pada bagian utara Bali ditempati gunung Batur dan gunung Agung, pada bagian utara Lombok ditempati gunung Rinjani. Namun tidak nampak pada Sumbawa karena geantiklinalnya tenggelam di dasar laut dan membentuk teluk Sholeh. Sedangkan di Flores bekas geantiklinalnya terlihat pada pualu Komodo, pualu Rinca, serta teluk Maumere Flores timur. Punggungan dasar laut di sebelah selatan pulau-pulau tersebut terbentuk oleh busur luar yang bersifat non-vulkanik.
Nusa Tenggara Timur
Pada bagian Nusa Tenggara Timur, yaitu mulai dari pulau Alor, Kambing, Wetar dan Romang, merupakan zona orogene timor dengan pusat penggelombangan di Flores. Terjadinya proses evolusi orogenik Nusa Tenggara Timur merupakan siklus yang kompleks. hal ini dikarenakan proses penggelombangan ini dimulai sejak early mesozoikum, termasuk didalamnya sirkum Australia yang menghasilkan busur dalam Sumba dengan konfigurasi mengarah ke timur laut serta busur luar Sawu yang mengarah ke timur laut. Pada periode tersier, kawasan tersebut mengalami proses penggelombangan dengan pusatnya berada di laut Flores, sebagai bagian dari sistem pegunungan Sunda. Distorsi-distorsi terdapat pada posisi interdeep Sumba, garis arah busur luar Rote hingga Timor yang mengarah ke timur laut. Adapun daerah undasi di Orogene Timor sebagai berikut: Busur dalam : Alor, Kambing, Wetar, non vulkanis Palung Antara : Pulau Sumba-L. Sawu Busur Luar : Dana, Raijua, Sawu, Rote, Semau, Timor. Backdeep : Punggungan Batutaza.
Matinya aktivitas vulkanis pada daerah tersebut dikarenakan jalan keluar magma mengalami penyumbatan akibat pergeseran lempeng Australia ke utara. Namun beberapa ahli menyatakan bahwa tidak terdapat tanda-tanda adanya pergeseran lateral menuju ke utara disekitar Bantar hingga Alor, yang mana merupakan tempat matinya aktivitas vulkanis timur. Selain itu, tidak adanya perubahan konfigurasi structural busur luar akibat tekanan blok Australia, sedang busur tersebut akan menerima tekanan terlebih dahulu. Apabila ditelusuri lebih jauh, maka deretan busur dalam non-vulkanik tidak bersambung dengan deretan busur dalam Damar hingga Banda yang bersifat vulkanik, namun cenderung bersambung dengan zona Ambon yang non-vulkanik. Hilangnya aktivitas vulkanik dari Alor ke arah timur, termasuk didalanya zona Ambon, dikarenakan berbatasan dengan dangkalan Sahul. Factor lainnya yang mungkin dapat berpengaruh terhadap hilangnya aktivitas vulkanik tersebut adalah:
1.Gaya endogen dari lapisan tektonosfer telah habis
2.Puncak asthenolithnya mungkin mengalami pembekuan sehingga saluran magma yang keluar tersumbat.
Sumbu geantiklinal Nusa Tenggara pada bagian timur tenggelam, sedangkan semakin ke barat semakin kelihatan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa selat antara pulau yang ada di kawasan Sunda kecil mulai dari barat hingga ke timur semakin dalam. Hal ini ditunjukkan dengan:
1.Barat Tampar : kurang dari 200m
2.Antara Pantar Alor : 1140m
3.Alor hingga Kambing : 1260m
4.Kambing : 1040m
5.Wetar hingga Roman : lebih dari 2000m
6.Timur Roman : 4000m
Pulau Rote merupakan pulau yang tersusun atas sedimen-sedimen yang mengalami pelipatan yang kuat, tertutup dengan karang berumur kuarter hingga ketinggian 430m. Pulau Sawu terdiri atas batuan pra tersier yang dikelilingi karang koral hingga setinggi 300m. pulau Timur terdapat puncak genatiklinal yang mengalami depresi memanjang mulai dari teluk Kupang hingga Lois. Menurut kepercayaan penduduk asli Timor, hampir kesluruhan Timor dahulunya merupakan laut, sedangkan yang merupakan pulau adalah gunung Lakaan. Hal ini berarti bahwa pulau Timor mengalami pengangkatan. Hal ini ditunjukkan dengan bukti ditemukannya sisa karang pada ketinggian lebih dari 1000m. Pulau tersebut mengalami over thrust, yang mana bantuan intrusinya banyak mengalami singkapan. Sheingga banyak ditemukannya bahan galian eksotis seperti emas, tembaga, chrome, dan uranium, namun dalam  jumlah yang tidak ekonomis.
Fisiografi Pulau Nusa Tenggara
Nusa Tenggara merupakan kepulauan yang terletak pada dua jalur genatiklinal hasil perluasan busur banda di sebelah barat. Genatiklinal tersebut membujur dari Pulau-pulau di Nusa Tenggara terletak pada dua jalur geantiklinal, yang merupakan perluasan busur Banda di sebelah barat. Geantiklinal yang membujur dari timur sampai pulau-pulau Romang, Wetar, Kambing, Alor, Pantar, Lomblen, Solor, Adonara, Flores, Rinca, Komodo, Sumbawa, Lombok dan Bali. Sedangkan dibagian selatan dibentuk oleh pulau-pulau Timor, Roti, Sawu, Raijua dan Dana. Punggungan geantiklinal tersebut bercabang di daerah Sawu. Salah satu cabangnya membentuk sebuah ambang yang turun ke laut melewati Raijua dan Dana, berakhir ke arah punggungan bawah laut di selatan Jawa. Cabang lain merupakan rantai penghubung dengan busur dalam yang melintasi daerah dekat Sunda. Secara umum, fisiografi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut: Daratan : 3 % Laut, Sungai, Danau : 1 % Vulkanik : 90 % Denudasional : 5 % Karst : 1 % Sedangkan fisiografi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut: Daratan : 10 % Vulkanik : 36 % Karst : 6 % Struktural : 45 % Laut, Sungai, Danau : 3 % Palung Belakang Di sebelah timur Flores dibentuk oleh bagian barat basin Banda selatan. Di sebelah utara Flores dan Sumbawa terbentang laut Flores, yang dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: Laut Flores Barat laut, berupa dataran (platform) yang luas dan dangkal, yang menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan dangkalan Sunda. Kedua, Basin Flores Tengah, berbentuk segitiga dengan puncak terletak di sebelah selatan volkan Lompobatang, yang berhubungan dengan depresi Walanae. Sedangkan dasarnya terletak di sepanjang pantai utara Flores, yang merupakan bagian terdalam (-5140). Ketiga, Laut Flores Timur terdiri dari punggungan dan palung diantaranya, yang menghubungkan lengan selatan Sulawesi dengan punggungan bawah laut Batu Tara. Busur Dalam Busur dalam Nusa Tenggara merupakan kelanjutan dari Jawa menuju Busur Dalam Banda. Di Nusa Tenggara merupakan punggungan geantiklinal. Selat diantara pulau di bagian barat dangkal dan menjadi lebih dalam ke arah timur. Fisiografi Sumbawa yang khas adalah adanya depresi yang memisahkan geantiklinal menjadi beberapa bagian, diantaranya berupa teluk di bagian timur. Teluk tersebut dipisahkan dari laut oleh pulau Mojo yang memberikan sifat khas dari depresi antar pegunungan pada puncak geantiklinal. Palung Antara dengan Sumba Palung ini berada di antara busurdalam volkanis Jawa-Bali-Lombok dan punggungan dasar laut sebelah selatan Jawa. Bagian terdalam terdapat di selatan Lombok, bercabang dua ke arah timur menjadi dua cabang yaitu sebelah utara dan selatan Sumba. Cabangcabang ini merupakan penghubung antara palung sebelah selatan Jawa dan Basin Sawu antara Flores timur dan Roti. Busur Luar Pulau-pulau di nusa tenggara yang termasuk busur luar adalah: Dana, Raijua, Sawu, Roti, Seman dan Timor. Punggungan dasar laut dari selatan Jawa muncul sampai 1200m dibawah permukaan laut, selanjutnya turun ke arah timur sampai 4000 m. Palung antara tersebut sebagian terangkat. Selanjutnya sumbu geantiklinal itu naik lagi sampai ke pulau-pulau Sawu, Dana, Raijua, dan Sawu. Palung Depan Palung depan Jawa dari sistem pegunungan Sunda itu membentang ke arah timur. Sampai di Sumba kedalamannya berkurang dan di sebelah selatan Sawu melengkung ke timur laut sejajar dengan Timor. Sampai di pulau Roti dipisahkan oleh punggungan (1940 m) terhadap palung Timor.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Struktur geologi regional Bali dimulai dengan adanya kegiatan di lautan selama kala Miosen Bawah yang menghasilkan batuan lava bantal dan breksi yang disisipi oleh batu gamping
2.Kegiatan gunung api lebih banyak terjadi di daratan, yang menghasilkan gunung api dari barat ke timur. Seiring dengan terjadinya dua kaldera, yaitu mula-mula kaldera Buyan-Bratan dan kemudian kaldera Batur, Pulau Bali masih mengalami gerakan yang menyebabkan pengangkatan di bagian utara
3.Pada dasarnya kepulauan Sunda Kecil merupakan kepulauan hasil bentukan pergerakan lempeng Indo-Australia, yang bergerak kearah utara sehingga mendesak lempeng Eurasia atau lempeng Asia Tenggara.
4.Ditinjau dalam sudut pandang geologis, Nusa Tenggara terletak pada satu sistem busur Sunda-Banda yang mana juga merupakan factor utama dalam proses pembentukan rangkaian kepulauannya yang bersifat vulkanik, khususnya pegunungan vulkanik muda.





DAFTAR RUJUKAN
Dena, Kadek.2012.Kondisi Geologi dan Topografi Pulau Bali.Singaraja:Geografi USB.
Purnomo, Dony.2010.Pulau Bali.Singaraja:Geografi USB.
Vertsappen, H.Th.2013.Garis Besar Geomorfologi Indonesia.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press (GMUP)